Friday 11 April 2014

Manfaat Berkomunikasi Dengan Janin

anfaat Berkomunikasi Dengan Janin
Dunia-wanita - Setiap wanita hamil pasti ingin kandungan yang di kandungannya selalu sehat dan ingin tahu bagaimana perkembangan janin nya. Salah satu indikator terbaik janin dalam keaadan sehat adalah dengan
memperhatikan pertumbahanya dalam kandungan , yaitu dengan melihat berat badan bundanya serta melihat tinggi janin tersebut. Pada saat janin terus berkembang menjadi calon buah hati kita perlu berkomuniksi sejak dia dalam kandungan.

Mengajak calon buah hati untuk berkomunikasi sejak dalam kandungan dipercaya dapat meningkatkan hubungan orang tua dan anak. Bahkan, ada juga sebagian kalangan yang percaya bahwa komunikasi tersebut nantinya dapat membuat anak lebih cerdas dan lebih berkarakter.

Menurut Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan, dr. Frizar Irmansyah, SpOG(K), anggapan bahwa mengajak janin berkomunikasi dan mendengarkan musik dapat merangsang otak bayi agar saat lahir nanti bayi akan cerdas tidak sepenuhnya benar.

"Tapi memang ada efek positifnya, yaitu (memberikan) ketenangan dan kenyamanan buat ibunya juga. Karena, orang hamil itu pasti (mudah) capek," ujar dr. Frizar saat diwawancarai Plasadana.com untuk Yahoo Indonesia.

Kenyamanan sang ibu, kata dia, akan memberikan dampak kepada perkembangan janin. Apabila sang ibu penuh tekanan dan gelisah, maka janin akan ikut gelisah dan bisa mempercepat terjadinya kontraksi. 

"Kalau ibunya cemas, bayinya juga ikut cemas dan tidak nyaman. Makanya, komunikasi itu penting untuk membuat ibunya tetap merasa tenang," ungkap dokter yang praktik di RS Pusat Pertamina itu.

Adapun terkait dampak komunikasi itu sendiri terhadap tingkat kecerdasan dan ikatan emosional janin terhadap sang ayah, sampai saat ini belum ada penelitian yang berhasil menerangkannya secara ilmiah. Kalaupun ada, hal itu masih bersifat sangat subjektif. "Setahu saya belum ada penelitian yang sampai ke situ," terang dia.

Namun demikian, jika sang ibu yang berkomunikasi dengan sang janin, jelas memberikan dampak bagi keduanya. Sebab mereka berada dalam satu tubuh yang sama. Selain itu, ketika ibu hamil mengajak bicara janinnya dengan penuh rasa cinta, hal itu bisa mendorong munculnya hormon yang mampu membuat rasa bahagia bagi ibu hamil.

"Kalau sudah begitu, peredaran darah ibu hamil akan lebih lancar, sehingga janin lebih sehat," papar dia.

Lebih lanjut Ketua Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Cabang Jakarta itu mengungkapkan, proses komunikasi tersebut bisa mulai dilakukan sejak memasuki usia kehamilan trisemester kedua (12-24 minggu) sampai trimester ketiga (24-40 minggu usia kehamilan). Karena, pada usia itu sang janin sudah menunjukan gejala pergerakan dalam perut sang ibu.

"Walaupun tidak ada penemuan yang menyarankan harus ditetapkan umur (kehamilan) segitu, tapi biasanya ibu hamil sudah mulai merasakan gerakan bayi pada usia 20 minggu ke atas," tandasnya.








No comments:

Post a Comment